Oleh : Drs Haryono
Membaca adalah salah satu ketrampilan berbahasa yang penting sudah semestinya dikuasai oleh seluruh peserta didik. Dengan membaca mereka dapat mengembangkan potensi dirinya dibidang akademis, moral dan akhlak sebagai karakter pribadi.
Dalam implementasi kurikulum 2013 pendidikan karakter menjadi harga mati yang harus dicapai dalam pendidikan. Implementasi tersebut sejalan dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional dalam UU No 20 Tahun 3003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Pembelajaran kurikulum 2013 diberikan secara terintregasi yang meliputi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Sikap dan ketrampilan peserta didik dapat dibentuk dengan keteladanan yang diambil dari apa yang diamati, didengar dan apa yang mereka pahami dari suatu bacaan.
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis ingin membangun atau membentuk karakter jujur peserta didik dengan membaca senyap teks naratif yang mengandung pesan moral tentang kejujuran.
A. Kelebihan Membaca Senyap Teks Naratif
Membaca merupakan proses yang kompleks yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap dimana individu melakukan pembedaan terhadap apa yang dilihatnya, selanjutnya individu berusaha untuk mengingat kembali, menganalisa, memutuskan, dan mengevaluasi hal yang dibacanya. Sebagai suatu proses yang kompleks, membaca memiliki nilai yang tinggi dalam perkembangan diri seseorang ( Petty and & Jensen, 1980). Dalam proses membaca seseorang harus mempunyai kemampuan memahami isi bacaan baik yang tersurat maupun tersirat.
Membaca senyap ditujukan untuk membentuk karakter jujur, maka yang harus dibaca adalah bacaan-bacaan yang mengandung nilai-nilai moral yang bisa membentuk karakter jujur pembacanya. Bacaan – bacaan yang mengandung pesan moral biasanya berupa teks naratif. Teks tersebut lebih digemari oleh peserta didik dan usia remaja karena ceritanya menarik dan mudah dipahami.
Teks naratif dapat membantu mempengaruhi dan merubah pola pikir pembacanya setelah mereka membaca dan memahami isi bacaan. Hal tersebut bisa di indikasikan dengan perubahan perilaku yang cenderung untuk menirukan sikap jujur dari tokoh dalam cerita tersebut.
B. Upaya Membaca Senyap Teks Naratif Dalam Membentuk Karakter Jujur Peserta Didik.
Membaca senyap dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu membaca ekstensif dan intensif. Membaca ekstensif yaitu membaca yang dilakukan secara luas dengan waktu yang sesingkat – singkatnya, membaca dengan cara ini untuk mendapat hasil yang efektif dan efisien dan pemahaman secara umum biasanya orang membaca ini dilakukan hanya karena hobi membaca. Richards & Renandya menyatakan bahwa membaca ekstensif dengan penekananya membangkitkan pembaca membaca pilihan sendiri ( 2002:295).
Proses pembentukan karakter jujur melalui membaca senyap dapat digambarkan dengan langkah - langkah berikut ini:

Peserta didik diberi teks naratif yang mengandung pesan moral kejujuran.
Contoh teks naratif yang mengandung pesan moral jujur antara lain:
Pesan moral yang terdapat dalam cerita ini adalah bahwa seorang ibu ( Dayang Sumbi) seharusnya dengan jujur mengakui bahwa dia adalah ibu kandung dari Sangkuriang supaya tidak mendapatkan kutukan dari Tuhanya.
Pesan moral yang terdapat dalam cerita ini adalah bahwa seorang ayah seharusnya jujur kepada anaknya tentang peritah dari Tuhanya, karena kalau tidak jujur akan mendapat dosa.
Pesan moral yang terdapat dalam cerita ini adalah bahwa ibu seharusnya jujur kepada anak-anaknya tentang asal latar belakang dan masa lalunya, karena kalau tidak jujur akan mendapatkan kutukan dari Tuhan.
Dari beberapa contoh cerita di atas peserta didik dapat memahami dan meniru karakter jujur dari tokoh-tokoh yang ada dalam teks cerita yang disajikan dan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jujur merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Dalam buku Pendidikan Karakter Listyarti menyatakan bahwa jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan (2012:6). Dengan demikian pembentukan karakter jujur perlu dilakukan agar setiap peserta didik dapat bersikap jujur dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaanya sehari-hari.
Karakter jujur dapat diteladani dari cerita-cerita naratif yang diberikan saat pembelajaran. Teks naratif yang disajikan dipilih yang mengandung pesan moral kejujuran, sehingga peserta didik dapat meniru sikap jujur dari sang tokoh dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka terbentuklah karakter jujur. Dengan demikian negara kita akan memiliki generasi yang tangguh dengan karakter jujurnya.
Penulis adalah guru Bahasa Inggris SMP N 1 Kemangkon, Purbalingga
Berita Pengumuman Sekilas-infoCopyright © 2017 - 2025 SMP N 1 KEMANGKON All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id