SMP N 1 KEMANGKON

Jl. Raya Karangkemiri, Kemangkon - Purbalingga

Agamis Sehat Ramah lingkungan Inovatif (ASRI)

MEMBENTUK KARAKTER JUJUR DENGAN MEMBACA TEKS NARRATIF BERBAHASA INGGRIS

Rabu, 20 Mei 2020 ~ Oleh Admin ~ Dilihat 1274 Kali

Oleh : Drs Haryono

 

Membaca adalah salah satu ketrampilan berbahasa yang penting sudah semestinya dikuasai oleh seluruh peserta didik. Dengan membaca mereka dapat mengembangkan potensi dirinya dibidang akademis, moral dan akhlak sebagai karakter pribadi.

Dalam implementasi kurikulum 2013 pendidikan karakter menjadi harga mati yang harus dicapai dalam pendidikan. Implementasi tersebut sejalan dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional dalam UU No 20 Tahun 3003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Pembelajaran kurikulum 2013 diberikan secara terintregasi yang meliputi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Sikap dan ketrampilan peserta didik  dapat dibentuk dengan keteladanan yang diambil dari apa yang diamati, didengar dan apa yang mereka pahami dari suatu bacaan.

Berdasarkan hal tersebut di atas penulis ingin membangun atau membentuk karakter jujur peserta didik dengan membaca senyap teks naratif yang mengandung pesan moral tentang  kejujuran.

A. Kelebihan Membaca Senyap Teks Naratif

Membaca merupakan proses yang kompleks yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap dimana individu melakukan pembedaan terhadap apa yang dilihatnya, selanjutnya individu berusaha untuk mengingat kembali, menganalisa, memutuskan, dan mengevaluasi hal yang dibacanya. Sebagai suatu proses yang kompleks, membaca memiliki nilai yang tinggi dalam perkembangan diri seseorang ( Petty and & Jensen, 1980). Dalam proses membaca seseorang harus mempunyai kemampuan memahami isi bacaan baik yang tersurat maupun tersirat.

Membaca senyap ditujukan untuk membentuk karakter jujur, maka yang harus dibaca adalah bacaan-bacaan yang mengandung nilai-nilai moral yang bisa membentuk karakter jujur pembacanya. Bacaan – bacaan yang mengandung pesan moral biasanya berupa teks naratif. Teks tersebut lebih digemari oleh peserta didik dan usia remaja karena ceritanya menarik dan mudah dipahami.

Teks naratif dapat membantu mempengaruhi dan merubah pola pikir pembacanya setelah mereka membaca dan memahami isi bacaan. Hal tersebut bisa di indikasikan dengan perubahan perilaku yang cenderung untuk menirukan sikap jujur dari tokoh dalam cerita tersebut.  

B. Upaya Membaca Senyap Teks Naratif Dalam Membentuk Karakter Jujur Peserta Didik.

Membaca senyap dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu membaca ekstensif dan intensif. Membaca ekstensif yaitu membaca yang dilakukan secara luas dengan waktu yang sesingkat – singkatnya, membaca dengan cara ini untuk mendapat hasil yang efektif dan efisien dan pemahaman secara umum biasanya orang membaca ini dilakukan hanya karena hobi membaca. Richards & Renandya  menyatakan bahwa membaca ekstensif dengan  penekananya membangkitkan pembaca membaca pilihan sendiri ( 2002:295).

Proses pembentukan karakter jujur melalui membaca senyap dapat digambarkan dengan langkah - langkah berikut ini:

 

 

 Peserta didik diberi teks naratif yang mengandung pesan moral kejujuran.

  1. Peserta didik diarahkan untuk membaca dengan senyap teks yang diperoleh.
  2. Setelah membaca peserta didik diminta menemukan pesan moral apa yang terkandung dalam teks.
  3. Peserta didik dapat mengiterpretasikan dan memahami pesan moral yang diperolehnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh teks naratif yang mengandung pesan moral jujur antara lain:

  1. Legenda Tangkuban Perahu.

Pesan moral yang terdapat dalam cerita ini adalah bahwa seorang ibu             ( Dayang Sumbi) seharusnya dengan jujur mengakui bahwa dia adalah ibu kandung dari Sangkuriang supaya tidak mendapatkan kutukan dari Tuhanya.

  1. Kisah Nabi Ibrahim.

Pesan moral yang terdapat dalam cerita ini adalah bahwa seorang ayah seharusnya jujur kepada  anaknya tentang peritah dari Tuhanya, karena  kalau tidak jujur akan mendapat dosa.

  1. Timun Emas.

Pesan moral yang terdapat dalam cerita ini adalah bahwa  ibu seharusnya jujur kepada anak-anaknya tentang asal latar belakang dan masa lalunya, karena  kalau tidak jujur akan mendapatkan kutukan dari Tuhan.

 

Dari beberapa contoh cerita di atas peserta didik dapat memahami dan meniru karakter jujur dari tokoh-tokoh yang ada dalam teks cerita yang disajikan dan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jujur merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Dalam buku Pendidikan Karakter Listyarti menyatakan bahwa jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan (2012:6). Dengan demikian pembentukan karakter jujur perlu dilakukan agar setiap peserta didik dapat bersikap jujur dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaanya sehari-hari.

Karakter jujur dapat diteladani dari cerita-cerita naratif yang diberikan saat pembelajaran. Teks naratif yang disajikan dipilih yang mengandung pesan moral kejujuran, sehingga peserta didik dapat meniru sikap jujur dari sang tokoh dan dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka terbentuklah karakter jujur. Dengan demikian  negara kita akan memiliki generasi yang tangguh dengan karakter jujurnya.   

 

Penulis adalah guru Bahasa Inggris SMP N 1 Kemangkon, Purbalingga

Berita Pengumuman Sekilas-info

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT
...

Pristiani Florida, S.Pd

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah SMP Negeri 1…

Selengkapnya

TAUTAN